Sumber gambar: Google.com
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat kaya akan keberagaman, mulai dari keberagaman suku, agama, adat istiadat, hingga kondisi geografisnya. Keberagaman tersebut tentunya memberikan banyak dampak positif terhadap kemajuan bangsa ini, tidak terkecuali di bidang pariwisata. Hal tersebut tercermin dari banyaknya destinasi pariwisata yang ada, baik karena keindahan alamnya maupun hasil keunikan budaya setempat.
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat kaya akan keberagaman, mulai dari keberagaman suku, agama, adat istiadat, hingga kondisi geografisnya. Keberagaman tersebut tentunya memberikan banyak dampak positif terhadap kemajuan bangsa ini, tidak terkecuali di bidang pariwisata. Hal tersebut tercermin dari banyaknya destinasi pariwisata yang ada, baik karena keindahan alamnya maupun hasil keunikan budaya setempat.
Seperti
yang kita ketahui, Indonesia menjadi salah satu destinasi pariwisata yang
diminati oleh wisatawan mancanegara karena keindahan alam, keunikan seni dan
budaya, keramahtamahan penduduk, dan keanekaragaman adat-istiadat yang
dimilikinya. Hal tersebut dapat dilihat dari peringkat pariwisata Indonesia di
dunia yang berada di posisi ke-50 pada tahun 2015. Bahkan, berdasarkan laporan
resmi World Economic Forum, Indonesia
berhasil melejit delapan peringkat hingga ke peringkat 42 pada 6 April 2017.
Melihat
dari pencapaian tersebut, tidak mengherankan jika pariwisata berada di posisi
kedua sebagai sektor penghasil devisa terbesar nasional setelah komoditi minyak
kelapa sawit mentah. Pada 2016, devisa pariwisata sudah mencapai 13,5 juta
dollar AS per tahun. Hasil tersebut hanya kalah 2,4 juta dollar AS dari minyak
sawit mentah (CPO) yang menghasilkan 15,9 juta dollar AS per tahun.
Hasil
memang selalu sebanding dengan usaha yang dilakukan. Pencapaian tersebut
tentunya tidak akan diperoleh begitu saja tanpa pembangunan infrastruktur yang
selama ini terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai penunjang destinasi
pariwisata untuk memfasilitasi para wisatawan. Pada tahun 2019, sektor pariwisata
diproyeksikan mampu menyumbang produk domestik bruto sebesar 15%, Rp 280
triliun untuk devisa negara, 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, 275 juta
perjalanan wisatawan nusantara dan menyerap 13 juta tenaga kerja.
Proyeksi
tersebut menunjukkan bahwa pariwisata merupakan salah satu peluang besar dalam
meningkatkan perekonomian Indonesia di masa mendatang, dengan meningkatkan
pendapatan nasional, memperluas lapangan kerja, mendorong pembangunang daerah,
dan dampak-dampak positif lainnya. Bercermin
dari hal tersebut, pemerintah berencana terus melakukan perbaikan infrastruktur,
terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi, akses kesehatan,
kebersihan, dan pengingkatan kampanye promosi pariwisata di luar negeri. Hal
tersebut diharapkan mampu berdampak pada melejitnya sektor pariwisata yang
diyakini mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih tersebar
di seluruh negeri ini.
*Ditulis untuk Forkas dalam rangka mengisi buletin MK