Gita's Skripsweet Journey (Ep1)

Finally tingkat empat juga. Jujur, jadi tingkat empat tuh rasanya nano-nano. Pertama seneng banget sih bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi (ya kali enggak cuy, the struggle is real wkwkwk :v). Secara tingkat empat merupakan tahun penghujung perjalanan di kampus Otista sebelum terjun menuju kekejaman dunia yang sebenarnya (aka kerja hiya hiya), jadi seneng kan karena perjalanannya hampir sampai di garis finsh. Tentunya agar bisa melambaikan tangan bahagia ke tumpukan buku Netter, Kleinbaum, Johnson, dan apalah itu untuk menyongsong wara-wiri sensus, survei, inputasi data, dan sebangsanya. 

Tapi di sisi lain apaya gugup mungkin. Yap seperti cobaan hidup yang terus meningkat seiring bertambahnya umur, naik tingkat juga berarti kita harus siap-siap menghadapi tantangan yang lebih sulit. Maka tidak heran jika di STIS sendiri kenaikan tingkat ditandai dengan penambahan balok yang ada di pundak (pas make PDA sih, sekarang mah bodo amat hehe) Kagum banget deh sama pemilihan simbolisasi 'balok' ini (canda lho gais). Lanjut, tantangan mahasiswa tingkat akhir untuk menyelesaikan pendidikannya menjelma menjadi sebuah entitas bernama "SKRIPSI". Tuh ngetik namanya aja aku udah merinding wkwkwk. Jujur sensasi memikul kewajiban ini terasa tidak asing. Rasanya sama kayak suatu saat ketika SMA kelas 12, aku duduk di aula mendengarkan kepsek sedang memberikan pengarahan tentang ujian-ujian yang ada di depan mata. Beuhh.. ujiannya disebut sampe merepet kayak bajaj, panjang kayak kereta api. Dari Senin UAS, Senin depannya Ujian Sekolah, sorenya simulasi, lalalalatiitttt sampai telinga ini tak mau mendengar lagi wkwkwk. Selepas pengarahan, keluar dari aula, semua anak kelas 12 pada berlomba memijit kepala, mengerutkan kening, dan menghampiri klinik terdekat wkwkwk. Ya, gitudeh entah kenapa kerasa aja bebannya, sebelas duabelas sama si skripsi ini. Hmmm tarik napas, hembuskan. Jangan mati dulu ya gengs wkwkwk.

Katanya, "This too shall pass", alias ini juga bakalan kelewat kok, buktinya aku aja (kalian juga tentunya) udah ngelewatin kelas 12 kan? Yaudah, itu aja bisa lewat, apa lagi ini. Berdasarkan hasil pengamatan atas perjalanan kehidupan sejauh ini sih kayaknya kita harus terus berenang, terus berjuang deng maksudnya ntar juga lewat hehe. Males atau kurang motivasi? Wajar sihhh namanya juga manusia ye kan, kalau bisa konstan kuat mulu mah robot namanya (aku juga nulis ini karena males btw wkwk). Jadi yak, take your time to take a rest, atur sendiri kapan kamu siap mulai, kapan kamu harus berhenti karena capek, dan kapan kapan lainnya. Toh yang paling tau tentang seberapa kuat kamu mampu berjuang ya dirimu sendiri, kan? Tapi inget juga semua ada aturannya loh, I mean deadline kampus dan lalala jadi jangan lupa "menyesuaikan kecepatan" ya. YOK PASTI BISA!! SEMANGAT KAMU!!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama